Flag Counter

Flag Counter

Rank

"

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Rabu, 24 Februari 2016

Mitos Yang Salah Mengenai Pasir Hisap



Bagi masyarakat yang hidup di Indonesia, keberadaan pasir hisap cukup jarang ditemukan. Dan sampai saat inipun belum pernah terdengar kasus tentang korban pasir hisap di Indonesia.
Namun tentang bagaimana keganasan pasir hisap ini sudah jamak diketahui orang. 
Sering digambarkan ( dalam film-film ) tentang keganasan pasir hisap ini, yang mampu menyedot dan menenggelamkan manusia, bahkan kuda sekalipun. 
Ketika ada orang yang bernasib sial, terperosok pada pasir hisap ini, maka pasir kemudian menjadi “hidup”. Dengan pelan tapi pasti ia akan menyedot tubuh tubuh orang tersebut masuk lebih dalam. 
Dan karena begitu kuatnya daya hisap dari pasir hidup ini, semua usaha yang dilakukan untuk mengangkat orang yang terperosok tersebut-pun sia-sia. 
Hingga akhirnya semua bagian tubuh orang tersebut masuk ke dalam pasir hisap. Hilang dan tidak bernyawa. 
Tetapi benarkah mitos tentang pasir hisap ini ? Sedemikian ganaskah “ia”? 
Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yang bernama Daniel Bonn meneliti tentang fenomena pasir hisap ini. 
Sebagai langkah awal, Bonn mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan kejadian pasir hidup yang menelan manusia itu. 
Pasir hidup memang merupakan satu mekanisme yang paling unik di alam semesta. 
Pasir hisap mungkin saja terpendam di pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakang sekitarnya. Dan dengan tenang menunggu orang-orang untuk mendekat, kemudian terperosok masuk sehingga membuatnya sulit bergerak maju ataupun mundur 
Namun sebenarnya sebagian besar fenomena pasir hidup tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya. Tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film-film. 
Secara prinsip, pasir hisap “hanyalah” pasir yang telah diresapi air. Karena adanya friksi ( gaya gesek ) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadikan campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Sehingga pasir hidup seperti ini biasanya lebih mudah dijumpai di sekitar pantai. 
Dalam penelitiannya, Bonn membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. 
Ia menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam. 
Bonn bersama timnya kemudian membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar dan melakukan percobaan secara berulang-ulang. 
Dan berdasar hasil penelitiannya, Bonn menyimpulkan bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru. 
Memang benar bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hidup umumnya tidak bisa bergerak. Dan dengan adanya densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hidup tersebut, membentuk tekanan yang sangat besar pada tubuh, membuat sangat sulit mengeluarkan tenaga. 
Dan upaya untuk melepaskan diri dari cengkeraman pasir hisap dengan cara paksa memang dibutuhkan daya dan tenaga yang besar. Sehingga orang yang memiliki tenaga yang sangat besar sekalipun akan kesulitan mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut. 
Namun menurut Bonn, dengan cara yang tepat – dan sebenarnya sangat sederhana – orang yang terperosok dalam pasir hisap ini dapat dengan mudah keluar dan terselamatkan. 
Menurut Bonn lebih lanjut, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hidup dapat menenggelamkan manusia sampai mati atau mati tenggelam. 
Yaitu ketika bagian kepala yang lebih dulu masuk ke dalam pasir. 
Namun kemungkinan terperosok dengan cara seperti ini tentu saja sangat kecil. 

Senin, 09 Maret 2015

Mobil Balap F1 Buatan Indonesia SiapBerlaga di Jepang

Institut Teknologi Sepuluh Nopember secara resmi
memperkenalkan mobil balap konsep formula yang dijuluki Sapu Angin Speed (SAS). Mobil yang
dirakit selama 6 bulan ini disiapkan untuk berlaga di ajang Student Formula Japan (SFJ) 2013.
Sebelum resmi diberangkatkan ke Jepang, SAS terlebih dahulu unjuk kebolehan test drive dengan
demo keunggulan performa akselerasi dan aerodinamika mobil. Dengan menggunakan material carbon fiber , SAS mampu menempuh jarak 75 meter hanya dalam waktu 4 detik. Untuk menunjang performa mesin, mobil yang mengusung desain replika Formula 1 ini menggunakan mesin mobil Kawasaki Ninja ZX6R dengan kapasitas tanki bahan bakar 8,7 liter dan gasoline 100%. "SAS merupakan generasi pertama proyek mobil
formula yang akan diperkenalkan mahasiswa ITS," ujar Arif Aulia selaku Ketua Tim Sapu Angin SAS.
Berawal dari rasa kecewa karena hanya satu dari lima rancangan mobile SA yang dikirim oleh tim
ITS untuk mengikuti lomba irit tingkat Asia bertajuk Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2013.
Kelebihan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menciptakan lima rancangan mobil SA tim pun
menemukan kompetisi yang dinilai lebih rumit namun dengan persaingan ketat dan lebih
menantang. Kompetisi SFJ yang akan berlangsung di Ogasayama Sport Park Shizuka, Jepang pada 3-7
September 2013 ini mengharuskan peserta merancang, membuat, dan memasarkan mobil jenis formula yang memiliki efisiensi tinggi. Ada
dua tahapan dasar yang dilalui peserta yakni static event dan dynamic event . Selain hasil inovasi dari ITS, Indonesia juga mengirim satu tim lain dari Universitas Gadjah
mada (UGM) Yogyakarta. Kedua tim ini akan bersaing dengan 77 peserta lain dari seluruh dunia yang juga telah dinyatakan lolos static
event . (vin/gal)
image

Intelegensi Artifisial (kecerdasan buatan)





Intelegensi Artifisial (kecerdasan buatan)






Kecerdasan Buatan atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan':
  1. kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya
  2. atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'